Doa saat sujud adalah doa luar biasa. Silakan diamalkan namun ada beberapa aturan terkait hal ini.
Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat (16. Kitab Kumpulan Doa)
بَابُ فِي مَسَائِلِ مِنَ الدُّعَاءِ
Bab 252. Tentang Berbagai Masalah Doa
Hadits #1498
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ : (( أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأكْثِرُوا الدُّعَاءَ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa pada saat itu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 482]
Faedah hadits
- Ketaatan semakin membuat seorang hamba dekat dengan Allah.
- Semakin seorang hamba bertambah ketaatan, maka semakin doanya mudah terkabul.
- Sujud adalah tempat dikabulkannya doa. Hendaklah hamba memperbanyak doa ketika sujud, meminta kebaikan dunia dan akhirat saat itu.
- Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam semangat mengajarkan umatnya kebaikan dan mengajarkan pintu kebaikan kepada mereka.
- Sebagian ulama mengatakan bahwa sujud lebih afdal daripada berdiri dan lebih baik dari rukun shalat lainnya.
Lihat Bahjah An-Nazhirin, 2:506, penjelasan hadits no. 1428 dan penjelasan Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim.
Baca Juga: Lamanya Sujud Nabi dalam Shalat Malam
Perlu diketahui bahwa kedekatan Allah itu ada dua macam:
- Kedekatan Allah yang umum dengan ilmu-Nya, ini berlaku pada setiap makhluk.
- Kedekatan Allah yang khusus pada hamba-Nya dan seorang muslim yang berdoa pada-Nya, yaitu Allah akan mengijabahi (mengabulkan) doanya, menolongnya dan memberi taufik padanya. (Tafsir As-Sa’di, hlm. 77)
Kedekatan Allah pada orang yang berdoa adalah kedekatan yang khusus –pada macam yang kedua- (bukan kedekatan yang sifatnya umum pada setiap orang). Allah begitu dekat pada orang yang berdoa dan yang beribadah pada-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits pula bahwa tempat yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah adalah ketika ia sujud. (Majmu’ah Al-Fatawa, 15:17)
Aturan berdoa ketika sujud:
- berdoa ketika sujud setelah membaca bacaan saat sujud seperti “SUBHAANA ROBBIYAL A’LAA”,
- berdoa ketika sujud tidak dikhususkan pada sujud yang terakhir,
- berdoa dengan bahasa Arab,
- boleh berdoa dengan doa yang berasal dari Alquran,
- tidak boleh telat dari imam ketika berdoa saat sujud.
Baca Juga:
Referensi utama:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
Diselesaikan di Dasinem Pogung Dalangan, 5 Jumadats Tsaniyyah 1441 H (30 Januari 2020)
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com